Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mencari keterangan ataupun informasi.
Persiapan sebelum Wawancara
Persiapan sebelum wawancara, antara lain:
- Membuat jadwal atau janji dengan narasumber, kapan dan di mana wawancara berlangsung.
- Mempersiapkan garis besar hal-hal yang akan ditanyakan pada narasumber.
- Mempersiapkan alat pencatat atau perekam yang berfungsi dengan baik.
Tahap-tahap Wawancara
- Tahap pembukaan
1) Pewawancara memperkenalkan diri dengan menyebutkan asal sekolah.
2) Pewawancara mengemukakan maksud dan tujuan wawancara.
2. Tahap inti
Pewawancara mengajukan pertanyaan sesuai yang telah dirancang. Pertanyaan ini diajukan secara jelas, teratur dan sopan.
3. Tahap Akhir
1) Akhiri wawancara dengan kesan
yang baik dan menyenangkan.
2) Pewawancara mengucapkan terima
kasih dan berpamitan dengan sopan.
3) Saat berwawancara jangan lupa
menulis biodata narasumber.
Cantumkan dalam laporan hasil
wawancara kamu,
Misalnya:
Nama : ..............................
Usia : ..............................
Jenis Kelamin : ..............................
Pekerjaan : ..............................
Alamat :..............................
Coba kamu perhatikan wawancara di bawah ini dengan seksama.
Kak Butet Manurung Guru di Tengah HutanNama lengkapnya Saur Marlina Manurung. Ia biasa dipanggil Kak Butet. Panggilan "Butet" berarti anak perempuan. Kak Butet adalah seorang guru yang hebat. Ia mengajar Suku Kubu atau Suku Anak Dalam yang tinggal terpencil di tengah hutan di Jambi. Berikut wawancara Andi, salah seorang temanmu, dengan Kak Butet.Andi : Kenapa Kak Butet mau mengajar di tengah hutan?
Kak Butet : Kakak menyukai alam, anak-anak, dan pendidikan. Kalau kakak di kota, tentunya tidak akan bertemu alam. Makanya kakak tertarik mengajar di hutan ketika ada kesempatan untuk mendidik anak-anak Suku Anak Dalam.
Andi : Kapan pertama kali Kakak masuk hutan?
Kak Butet : Sekitar tahun 1999. Kakak mengadakan riset terhadap Suku Anak Dalam. Dari pengalaman itu, kakak memahami kebiasaan dan aturan di lingkungan mereka. Kakak bersemangat karena ternyata mereka senang belajar.
Andi : Di mana belajarnya?
Kak Butet : Kami belajar di bawah pohon yang rindang, beralaskan rumput dan tanah. Meskipun demikian, mereka belajar dengan tekun dan bersemangat.Kalau tiba-tiba hujan, terpaksa kami pindah ke pondok atau bubar. Anak-anak belajar memakai buku tulis, sedangkan kakak menggunakan papan tulis kecil, supaya mudah dibawa ke mana-mana.
Andi : Kenapa yang diajarkan hanya membaca dan berhitung?
Kak Butet : Membaca dan berhitung sangat penting bagi mereka, supaya tidak ditipu saat berjualan rotan ke pasar.
Andi : Apa pengalaman Kak Butet yang paling menyenangkan selama di hutan?
Kak Butet : Berburu dengan anak-anak merupakan pengalaman yang menyenangkan. Kakak juga sering ikut membuat pondok. Kakak juga diberitahu bahwa hewan yang paling ditakuti bukanlah harimau tetapi beruang.
Andi : Apa keinginan Kak Butet?
Kak Butet : Kakak ingin mempunyai lembaga swadaya masyarakat sendiri yang khusus mengurus pendidikan bagi suku-suku yang ada di pedalaman.
Andi : Apa pesan Kak Butet untuk kami?
Kak Butet : Selalu bersemangat dalam belajar. Belajar mengatur waktu yang seimbangantara sekolah, belajar dan bermain.
Sumber Bobo : No.2, 2 April 2004, dengan pengubahan seperlunya
Cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar pada buku
latihanmu.
- Siapa yang diwawancarai?
- Siapa yang mewawancarai Kak Butet?
- Pertanyaan apa yang pertama kali ditanyakan Andi?
- Menurut Kak Butet pengalaman apa yang paling menyenangkan selama di hutan?
- Apa isi wawancara antara Andi dengan Kak Butet?
sumber : buku BAHASA INDONESIA KELAS V
Umri Nur'aini, Indriyani
No comments:
Pengunjung yang baik adalah pengunjung yang selalu meninggalkan komentar, meski hanya sepenggal kata