Rukun Iman

Sebagai salah satu syarat dari iman adalah adanya keyakinan. Iman adalah keyakinan yang tertanam pada diri setiap insan bahwa sesuatu itu memang benar, ada dan nyata. Adapun rukun iman ada 6 yaitu :

1. IMAN KEPADA ALLAH
Iman kepada Allah berarti percaya dan menyakini bahwa Allah itu benar benar ada dan nyata. Allah itu Esa dan tidak ada satupun yang menyerupai-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan. Allah itu sangat dekat dengan kita. Adapun bukti akan adanya Allah dapat dibuktikan melalui 4 dalil diantaranya adalah dalil fitrah, dalin aqli, dalil naqli dan dalil indrawi. Adanya alam semesta ini tentu saja adalah bukti adanya yang membuat, tentu saja tak lain hanyalah Allah SWT. Dengan kata lain alam semesta ini adalah bukti yang nyata adanya Allah SWT.
Adapun bukti adanya Allah dapat dibuktikan melalui 4 dalil yaitu : 

1. Dalil Fitrah /Naluri ketuhanan 
Setiap Bayi yang lahir padanya sudah mempunyai naluri ketuhanan, dengan kata lain setiap bayi yang lahir pada dasarnya sudah mengakui atau menyakini adanya Allah sebagai sang pencipta, hanya saja pengaruh dari luar/orang tua yang menyebabkan mereka menjadi Yahudi,Nasrani atau Majusi.. 
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan sesungguhnya kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, majusi (HR. AL Bukhari) 
Manusia diciptakan dengan fitrah bertuhan, sehingga kadang kala disadari atau tidak naluri ketuhanan akan bangkit/muncul setiap saat atau lebih tepatnya ketika manusia dalam keadaan terdesak dan tidak ada satu pertolongan apapun kepadanya.
Contoh : Ketika terjadi gempa Banyak orang yang secara tidak sadar menyebut nama Allah. Ketika manusia terkena musibah, dsb 

2. Dalil Aqli/akal 
Akal yang digunakan untuk merenungkan keadaan diri manusia, dan alam semesta dapat membuktikan adanya Tuhan. Alam semesta dengan seluruh isinya adalah bukti yang nyata akan adanya tuhan yang tentu saja dapat diterima secara akal. Segala sesuatu pasti ada yang melatar belakangi dengan kata lain segala sesuatu yang ada pasti ada yang membuatnya, Tentu saja tak lain adalah Allah SWT yang ketika berkehendak hanya dengan berkata Jadilah maka terjadilah ia. 
Contoh : Adanya alam semesta, Rotasi bumi yang terartur, Pergantian musim, pergantian siang dan malam, Matahari terbit dari barat dan terbenam di barat. Dsb. 

3. Dalil Naqli/AL-Quran 
Meskipun secara fitrah dan akal manusia telah mampu membuktikan adanya tuhan, namun kita tetap membutuhkan informasi langsung dari Allah SWT. Sebab akal dan fitrah tidak mampu menjelaskan yang lebih mendalam tentang bukti adanya Allah. 
Contoh : 
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1
اللَّهُ الصَّمَدُ (2
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4
(yang artinya) :
1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.

4. Dalil Indrawi/panca indera 
    a. Bukti indrawi akan adanya Allah dapat dijelaskan melalui dua fenomena/peristiwa berikut : Pengabulan Doa Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang orang yang berdoa dan memohon pertolongan-Nya. Hal ini menunjukan secara pasti tentang adanya Allah.
   b. Fenomena Mu’jizat Kadang kadang para nabi diutus dengan disertai tanda tanda adanya Allah, serta kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia, itulah yang disebut dengan mu’jizat. Mu’jizat ini dapat disaksikan atau didengar oleh banyak manusia, hal ini juga merupakan bukti nyata akan adanya Allah yang mengurus mu’jizat para nabi tersebut. Karena hal tersebut diluar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong para nabi dan rosul. Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa As, agar memukul laut dengan tongkatnya, Musa memukulnya, lalu terbelahlah laut itu menjadi 12 jalur yang kering, yang kemudian meneyelamatkan Nabi musa dan pengikutnya dari serbuan raja fir’aun dan tentaranya. 

Sifat wajib Bagi Allah :



Nama Sifat

Artinya
Wujud Ada
Qidam Terdahulu
Baqa Kekal
Mukhalafatu lil hawadisi Berbeda dengan makhluknya
Qiyamuhu binafsihi Berdiri sendiri
Wahdaniyah Esa
Qudrat Berkuasa
Irodat Berkehendak
Ilmu Mengetahui
Hayat Hidup
Sama’ Mendengar
Bashar Melihat
Kalam Berbicara
Qadirun Yang menguasai
Mu’ridun Yang menghendaki
‘Alimun Yang mengetahui
Hayyun Yang menghidupkan
Sami’un Yang mendengar
Bashirun Yang melihat
Muttakalimun Yang membicarai

2. IMAN KEPADA MALAIKAT
Iman kepada Allah berarti percaya dan menyakini bahwa Malaikat itu benar benar ada dan nyata. Malaikat diciptakan dari nur/cahaya. Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui yaitu antara lain :

Nama Malaikat

Tugasnya
Malaikat Jibril menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul
Malaikat Mikail memberi rizki / rejeki pada manusia
Malaikat Israfil meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat
Malaikat Izrail mencabut nyawa
Malaikat Munkar menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur
Malaikat Nakir menanyakan di alam kubur bersama Malaikat Munkar
Malaikat Raqib mencatat segala amal baik manusia ketika hidup
Malaikat Atid mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup
Malaikat Malik menjaga pintu neraka
Malaikat Ridwan menjaga pintu surga

Sifat-Sifat Dasar Malaikat Allah SWT :
Pasti selalu patuh pada segala perintah Allah dan selalu tidak melaksanakan apa yang dilarang Allah SWT. Tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih. Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman. Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar.

Fungsi iman kepada Malaikat Allah : Selalu melakukan perbuatan baik karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat. Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk selalau patuh terhadap ajaran agama Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan baik yang baik maupun yang buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Perbedaan Malaikat dengan Jin, Setan / Syetan dan Iblis :
Malaikat terbuat dari cahaya atau nur sedangkan jin berasal dari api Malaikat selalu tunduk dan taat kepada Allah sedangkan jin ada yang muslim dan ada yang kafir. Yang kafir adalah syetan dan iblis yang akan terus menggoda manusia hingga hari kiamat agar bisa menemani mereka di neraka. 
Malaikat tidak memiliki hawa nafsu sebagaimana yang dipunyai jin. Jin yang jahat akan selalu senantiasa menentang dan menjalankan apa yang dilarang oleh Tuhan Allah SWT. 
Malaikat adalah makhluk yang baik dan tidak akan mencelakakan manusia selama berbuat kebajikan, sedangkan syetan dan iblis akan selalu mencelakakan manusia hingga hari akhir. 

3. IMAN KEPADA ROSUL
Iman kepada rosul berarti Kita percaya dan mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengutus rasul-rasul kepada umat mengajrkan kepada manusia tentang kebaikan dan keburukan dan menolong mereka dari kesesatan. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang artinya :
(Kami telah mengutus mereka) sebagai rasul-rasul pembawa berita genbira dan pemberi peringatan, supaya tiada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah (diutusnya) rasul-rasul itu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. AN-Nisa: 165). 
Antara nabi dan rosul mempunyai perbedaan diantaranya adalah : 
Nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam syari’at dan diperintahkan untuk menyampaikannnya 
Sifat wajib bagi rosul : 
1. Sidiq: benar, mustahil rosul bersifat kidzb (dusta) 
2. Tabliq : Menyampaikan, mustahil rosul bersifat kitman (merahasiakan) 
3. Amanah : Dapat dipercaya, mustahil rosul bersifat khianat (tidak dapat dipercaya) 
4. Fatonah : cerdas, mustahil rosul bersifat baladah (bodoh) 

Mu’jizat adalah suatu kelebihan yang diberikan kepada Allah untuk para Nabi dan rosul yang tidak dimiliki oleh manusia lain dan menenujukan tentang tanda tanda dan kekuasaan Allah SWT. Mu’jizat ini untuk memperkuat dan melindungi para Rosul dalam berdakwah/menyebarkan agama islam. 
Adapun Mu’jizat para nabi dan Rosul adalah sebagai berikut : 
Nabi Nuh AS Bisa membuat Kapal yang kemudian menyelamatkan kaum muslim dan hewan hewan dari peristiwa banjir besar yang menewaskan kaum kafir
Nabi Sulaiman AS Bisa berbicara dengan hewan
Nabi Musa AS Tongkat yang bisa menjadi ular dan bisa membelat laut yang kemudian menyelamatkan kaum muslim dari kejaran tentara fir’aun
Nabi Ibrahim AS Tidak merasa panas saat di bakar dengan api
Nabi Muhammad SAW AL-Quran yang menjadi pedoman hidup bagi umat manusia, Bisa membelah bulan

Tingkatan keistemaan/kelebihan manusia:
Mu’jizat Kelebihan yang dimiliki oleh nabi dan rosul sebagai tanda dan kekuasaan Allah
Karomah Kelebihan yang dimiliki oleh orang yang bertakwa kepada Allah/ para wali
Makmunah kelebihan yang dimiliki oleh orang yang sholeh
Istidroj kelebihan yang dimiliki oleh orang yang tidak beriman /karena pengaruh syetan (ilmu hitam, sihir)

25 Nabi & Rasul
1. Adam AS 14. Musa AS
2. Idris AS 15. Harun AS
3. Nuh AS 16. Dzulkifli AS
4. Hud AS 17. Daud AS
5. Sholeh AS 18. Sulaiman AS
6. Ibrahim AS 19. Ilyas AS
7. Luth AS 20. Ilyaza AS
8. Ismail AS 21. Yunus AS
9. Ishaq AS 22. Zakaria AS
10. Yakuq AS 23. Yahya AS
11. Yusuf AS 24. Isa AS
12. Ayub AS 25. Muhammad SAW
13. Syu'aib

Ulul Azmi : adalah gelar yang diberikan kepada para nabi/rosul yang memiliki ketabahan dan kesabaran yang luar biasa dalam menjalankan tugas/dakwah yang suci. 


Nabi Yang merupakan Ulul Azmi adalah : 
1. Nabi Muhammad Saw 
2. Nabi isa As 
3. Nabi Musa As 
4. Nabi Ibrahim As 
5. Nabi Nuh As 


Tugas Rosul adalah : memberi kabar gembira bagi manusia yang beriman dan memberi peringatan bagi manusia yang ingkar kepada Allah Menyampaikan wahyu yang diterima dari Allah kepada umatnya Mengajarkan tentang aqidah tauhid yaitu tentang keesaan Allah Meluruskan pemikiran dan aqidah yang menyimpang 


4. IMAN KEPADA KITAB KITAB 
Kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. 
Beriman kepada kitab-kitab Allah adalah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana firman Allah yang artinya: 
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisaa’: 136) 
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah memerintahkan agar kita beriman kepada-Nya, kepada Rasul-Nya shallallahu’alaihiwasallam, kepada kitab-Nya yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya yakni Al-Qur’an dan juga memerintahkan agar kita mengimani kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur’an. 
Dalam hadits dari Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda, 
“Hendaknya engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya, hari Akhir dan hendaknya engkau beriman kepada qadar (takdirNya), yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim)
Dalam agama Islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita imani. Percaya pada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib bagi seluruh warga muslimin di seluruh dunia.. Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada Alquran disebut orang-orang yang murtad. 
Kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya : 
1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS berbahasa Ibrani 
2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS berbahasa Qibti 
3. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS berbahasa Suryani 
4. Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berbahasa Arab 


Keutamaan dan kelebihan Al-Quran : Sebagai kitab terakhir dan sebagai penyempurna kitab yang diturunkan sebelumnya ditulis dalam satu bahasa yaitu bahasa arab Dijamin dan dijaga keasliaannya oleh Allah SWT 
Tambahan : Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / kristen katolik & protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Alqur’an untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci yang pernah ada. 


5. IMAN KEPADA HARI AKHIR 
Hari kiamat adalah hari berakhirnya/hancurnya alam semesta. Tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan datangnya hari kiamat, tapi pasti akan terjadi. Hanya Allah yang mengetahuinya. Jika saat itu tiba, maka dibangkitkanlah manusia yang sudah mati untuk dimintai pertagungjawaban atas perbuatannya selama di dunia. Orang yang baik amalnya akan masuk ke surga dan sebaliknya yang buruk perbuatannya akan masuk ke neraka. Hari kiamat dimulai dengan hancurnya alam semesta setelah malaikat isrofil meniup sangkala/terompet yang pertama, sampai selesainya hisab /pengadilan Allah. 
Allah berfirman Artinya : 
"Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Q.S. al Qari’ah ayat 1-5) 
Iman kepada hari kiamat artinya kita percaya dan mengimani/menyakini bahwa hari kiamat pasti akan terjadi, dimana manusia yang sudah mati akan dibangkitkan dan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya didunia. 


Macam-macam Kiamat :
1. Kiamat Kubro (besar/sesungguhnya) 
Yaitu masa kehancuran seluruh alam semesta secara masal dan berakhirnya kehidupan alam dunia serta hari mulai dibangkitkannya semua manusia yang sudah mati sejak zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir, untuk menjalankan proses kehidupan berikutnya, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al-Zalzalah ayat 1-5 Artinya : 
"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (Q.S. al Zalzalah :1-5) 
2. Kiamat Sugro (kecil) 
Yaitu berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir bandang, angin beliung, gunung meletus, gempa bumi, peperangan, kecelakaan kendaraan, kekeringan yang kepanjangan, hama tanaman yang merajalela. Keseluruhan rangkaian kejadian tersebut di atas ditinjau dari segi aqidah merupakan peringatan dari Allah. Bagi umat yang beriman hal ini merupakan peringatan dan ujian. Sedangkan bagi umat yang ingkar/kafir merupakan siksaan atau azab Allah SWT. Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 155-156 yang artinya : 
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. (Q.S. al Baqarah ayat 155-156) 
Tanda-tanda kiamat secara besar: 
1. Waktu berputar semakin cepat, sehingga setahun seperti sebulan, dan sebulan terasa seminggu. 
2. Matahari terbit dari sebelah barat 
3. Keluarnya Dajjal yaitu sosok pembohong yang menutupi kebenaran. 
4. Adanya ya’juj dan ma’juj yaitu segolongan umat manusia yang mempunyai pemikiran sesat 
5. Hilangnya pedoman umat manusia /manusia kehilangan pedoman hidup 
6. Turunnya imam mahdi ke dunia untuk meluruskan syariat islam dan sunnah Rosul 
7. Turunnya Nabi Isa as yang akan memperjuangkan kebenaran islam bersama imam mahdi. Dialah yang  menumpas dajjal dan mengajak manusia untuk mengesakan Allah. 


Tanda tanda kimat secara kecil yang sekarang sudah mulai nampak adalah: 
1.  Ajaran Islam kurang diperhatikan bahkan mulai ditinggalkan oleh kaum muslim. 
2.  Jumlah ulama/ahli agama semakin sedikit 
3.  Perzinaan dilakukan secara terang terangan 
4 . Mabuk Mabukan banyak dilakukan tanpa terikat oleh hukum islam 
5.  Jumlah wanita semakin banyak, dan melebihi laki laki 
6.  Banyak wanita yang berdandan seperti pria 
7.  Umat manusia berlomba lomba menumpuk kekayaan 
8.  Para Orang tua menjadi budak bagi anaknya 
9. Banyak terjadi fitnah, perceraian dan bencana alam 


Fungsi Iman Kepada Hari Akhir
1.  Menambah keyakinan bahwa perbuatan di dunia sebagai bekal kehidupan di akhirat.
2. Meyakini bahwa Allah SWT akan memberikan balasan kepada hambanya sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.
3. Dengan meyakini adanya hari akhir, maka seseorang akan memiliki sifat optimis dalam menjalani kehidupan di dunia ini untuk menyongsong kehidupan yang hakiki dan abadi kelak di akhirat. 
4 .Menumbuhkan sifat ikhlas dalam beramal, istiqomah dalam pendirian dan khusuk dalam beribadah.
5. Senantiasa melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar untuk mencapai ridha Allah SWT.
6. Meyakini bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik maupun yang buruk harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT kelak di akhirat. 


6. IMAN KEPADA QODHO dan QODHAR
Qodho dan Qodhar adalah ketentuan dan ketetapan Allah atas segala sesuatu. Segala sesuatu yang terjadi di langit dan bumi serta semua yang kita alami adalah ketentuan dan ketetapan Allah. 
Sebagai orang yang beriman kita harus dapat dengan sabar untuk menerima dengan sabar apapun yang ditakdirkan Allah kepada kita, karena Allah memberikan ujian/musibah kepada manusia sesuai dengan kadar/kekuatan manusia tersebut. 
Iman kepada Qodho dan Qodhar artinya kita meyakini bahwa semua yang telah terjadi atau yang belum terjadi, yang baik maupun yang buruk sudah ditentukan dan dan dipastikan oleh Allah SWT. 
Contoh Qodho dan Qodhar : 
kejadian dan nasib setiap manusia, termasuk jenis kelamin, paras muka, jodoh dan lain sebagainya, semua itu terjadi dengan takdir dan irodah Allah yang wajib kita terima dengan rasa syukur. 


Hikmah beriman kepada Qodho dan Qodhar : 
1. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar 
2. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
3. Memupuk sifat Optimisme dan Giat bekerja 
4. Menenangkan jiwa

No comments:

Pengunjung yang baik adalah pengunjung yang selalu meninggalkan komentar, meski hanya sepenggal kata